Sayangnya, di banyak komunitas, pengetahuan dasar Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) masih minim. Kesenjangan inilah yang ditangkap sebagai peluang emas oleh Himpunan Mahasiswa (HIMA) AKBID Prestasi Agung. Melalui inisiatif luar biasa dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat Kesehatan, mereka menggelar Training P3K Warga Lokal yang eksklusif dan terfokus, bertujuan mengubah setiap individu di komunitas menjadi garda terdepan penyelamat nyawa.
Visi di Balik Gerakan Mahasiswa: HIMA AKBID Prestasi Agung Beraksi (H2)
Sebagai calon bidan profesional, mahasiswa AKBID Prestasi Agung menyadari bahwa tugas mereka tidak terbatas pada kamar bersalin. Ilmu kesehatan yang mereka miliki harus diekspresikan sebagai kontribusi nyata di komunitas. Program Training P3K Warga Lokal ini adalah manifestasi dari filosofi perguruan tinggi yang menekankan pada pelayanan masyarakat dan kesehatan preventif.
Fokus pada Peningkatan Self-Efficacy Komunitas (H3)
Tujuan utama HIMA AKBID Prestasi Agung bukan hanya transfer ilmu, tetapi juga membangun self-efficacy (kepercayaan diri) masyarakat dalam bertindak saat krisis. Sering kali, warga lokal ragu atau takut untuk memberikan pertolongan pertama karena kurangnya keterampilan, yang justru memperburuk kondisi korban.
Pelatihan ini dirancang untuk:
- Menghilangkan Mitos: Mengoreksi kesalahpahaman umum tentang penanganan cedera.
- Membangun Kepercayaan Diri: Memberikan simulasi praktis sehingga peserta terbiasa dengan tekanan situasi darurat.
- Menciptakan Chain of Survival Lokal: Memastikan ada mata rantai penyelamatan yang kuat mulai dari detik kecelakaan hingga kedatangan tim medis.
Kurikulum P3K yang Relevan: Dari Teori ke Aksi Nyata (H2)
Sebagai organisasi mahasiswa yang bernaung di bawah institusi kesehatan, HIMA AKBID Prestasi Agung menyajikan materi P3K yang relevan dengan kasus-kasus darurat yang paling sering terjadi di lingkungan lokal. Kurikulum training ini dirancang oleh para ahli kebidanan dan kesehatan, dengan sentuhan praktis dari mahasiswa.
Modul Praktis Kritis yang Diajarkan (H3)
- Penilaian Awal Korban (DRCAB): Mahasiswa mengajarkan langkah-langkah sistematis dalam menilai kesadaran dan kondisi korban: Danger (bahaya), Response (respon), Circulation (sirkulasi), Airway (jalan napas), dan Breathing (pernapasan).
- Penanganan Luka dan Pendarahan: Teknik-teknik balutan sederhana namun efektif untuk menghentikan pendarahan dan mencegah infeksi, menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di rumah.
- Imobilisasi Sederhana: Keterampilan penting dalam penanganan dugaan patah tulang atau keseleo, termasuk cara membuat bidai darurat menggunakan koran atau kayu kecil.
- Penanganan Choking (Tersedak): Teknik Heimlich Maneuver yang benar untuk menyelamatkan korban tersedak, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.
- Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk Awam: Meskipun pelatihan BHD dasar sering kali diajarkan secara terpisah, mahasiswa memberikan pengenalan dan simulasi dasar tentang RJP (Resusitasi Jantung Paru) yang dapat dilakukan oleh orang awam.
Metode Pembelajaran Interaktif (Hands-On) (H3)
Kunci sukses Training P3K Warga Lokal adalah porsi praktik yang dominan. HIMA AKBID Prestasi Agung menggunakan alat peraga sederhana, boneka manekin, dan skenario kecelakaan yang disimulasikan secara realistis. Setiap peserta didorong untuk mempraktikkan langsung teknik pembalutan, pembidaian, dan penanganan korban, dengan bimbingan ketat dari mahasiswa senior dan dosen pembimbing.
Dampak Sosial dan Kesehatan Komunitas (H2)
Kegiatan HIMA AKBID Prestasi Agung ini melahirkan dampak ganda yang positif, baik bagi komunitas maupun bagi perkembangan profesional mahasiswa itu sendiri.
Peningkatan Indeks Kesehatan Komunitas Lokal (H3)
Dengan adanya warga yang terampil P3K, potensi diselamatkannya nyawa meningkat drastis. Penanganan awal yang tepat dapat mencegah cedera kecil menjadi parah, meminimalkan risiko kecacatan, dan mengurangi beban kerja serta biaya pada fasilitas kesehatan setempat. Komunitas menjadi lebih siaga bencana dan tanggap darurat, sebuah indikator penting dalam ketahanan masyarakat.
Penguatan Karakter dan Kompetensi Mahasiswa (H3)
Bagi mahasiswa AKBID Prestasi Agung, kegiatan ini adalah laboratorium sosial terbaik. Mereka belajar bagaimana berkomunikasi secara efektif dengan orang dewasa dan lansia, menyederhanakan bahasa medis yang rumit, dan mempraktikkan empati serta kepemimpinan di lapangan. Ini adalah bekal tak ternilai untuk menjadi Mahasiswa Kebidanan Komunitas yang handal dan dekat dengan masyarakat.
Sinergi Kampus dan Komunitas (H3)
Melalui inisiatif ini, citra AKBID Prestasi Agung sebagai lembaga pendidikan yang peduli dan proaktif semakin kuat. Kampus bertransformasi menjadi center of excellence tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga dalam Pengabdian Masyarakat Kesehatan, mempererat sinergi antara dunia pendidikan dan kebutuhan nyata masyarakat.
Baca Juga: Mahasiswa Kebidanan Prestasi Agung Gelar Pemeriksaan Kesehatan Bumil Gratis!
Tantangan dan Keberlanjutan Program P3K Mahasiswa (H2)
Tantangan terbesar dalam Training P3K Warga Lokal adalah memastikan keberlanjutan. Keterampilan P3K membutuhkan latihan berulang agar tidak hilang.
HIMA AKBID Prestasi Agung merencanakan langkah-langkah keberlanjutan, antara lain:
- Pembentukan Kader Kesehatan: Menunjuk beberapa peserta yang paling mahir dari setiap RT/RW sebagai “Kader P3K Komunitas” yang bertanggung jawab sebagai peer mentor.
- Pelatihan Penyegaran (Refresher Course): Mengadakan sesi follow-up tahunan atau enam bulanan untuk menyegarkan kembali keterampilan yang telah diajarkan.
- Pembuatan Pocket Guide P3K: Mencetak panduan saku ringkas tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan yang mudah dibawa dan digunakan warga dalam situasi darurat.
Kesimpulan: Dari Akademi ke Aksi Kemanusiaan (H2)
Kegiatan HIMA AKBID Prestasi Agung Menggelar Training P3K untuk Warga Lokal adalah contoh nyata bagaimana semangat keprofesian dan kepedulian sosial dapat berpadu menghasilkan manfaat luar biasa. Melalui pelatihan dasar ini, mahasiswa telah menanamkan benih keberanian dan keterampilan pada masyarakat, mengubah mereka dari sekadar saksi kecelakaan menjadi pihak yang mampu memberikan pertolongan pertama yang menyelamatkan nyawa.
Program ini membuktikan bahwa pendidikan tinggi, khususnya di bidang kesehatan, harus relevan, aplikatif, dan berorientasi pada kebutuhan komunitas. AKBID Prestasi Agung dengan bangga menghasilkan lulusan yang tidak hanya siap bekerja, tetapi juga siap menjadi pahlawan kesehatan di tengah-tengah masyarakat.